Tag Archives: MinYul

For Life For Our Love [1/3]


Cast :

Yoona x Donghae

Sunny x Sungmin

Yuri x Minho

Seohyun x Kyuhyun

Leeteuk a.k.a Yoona’s appa

Jessica a.k.a Donghae X girlfriend

Heechul a.k.a Yoona’s bestfriend

Genre : Romance, Heart break

 

For Life For Our Love

 

Yoona POV

“Yoong, ada apa denganmu? Kenapa kau bertingkah konyol seperti itu? Bukankah kita saling mencintai? Kenapa tiba-tiba harus begini ….”

“Oppa, kau tidak mengerti. ”

“Mengerti apa? Aku tahu segalanya tentang dirimu. Aku mencintaimu, tapi …”

“… Cukup oppa!! Cukup!”

“Yoong, berpikirlah sedetik saja. Jangan tinggalkan aku ….”

“Jangan buat aku semakin tak bisa melepasmu oppa …”

“Yoong …”. Donghae menarikku dalam pelukannya. Sakit rasanya harus melepaskannya. Dialah namja terpenting dalam hidupku.

“Sudahlah oppa, semua ini sudah berakhir ….” aku segera mendorong tubuhnya dan segera meninggalkan cafe tempatku bertemu dengannya.

_

      “Oppa, andai kau tahu dalamnya cintaku telah membunuhku sendiri.

                Aku tak mau seseorang sedih dan terluka hanya karenaku.                                                                                                              

                                                                     ~Yoong.”

_

@Yoona’s House

“Yoona, ada apa dengan dirimu? Apa karena Donghae?” tanya appa Yoona sambil mengelus-elus Yoona.

“Donghae memutuskanmu? Atau ada orang ketiga dibalik hubungan kalian?”

“Tidak, appa. Aku yang memutuskan untuk berpisah darinya.” jawab Yoona.

“Kenapa? Donghae itu namja yang baik. Setahu appa dia bukanlah namja bertopeng, dia lelaki yang sangat jujur.”

Yoona menghela napas panjang.

Mungkin ini saatnya aku bercerita pada appa.

“Kemarin aku menemui seorang yeoja bernama Jessica Jung, ia mantan Donghae oppa. Ia mencurahkan isi hatinya padaku. Ia bilang, kau tahu? aku sangat tersiksa melihat kau bersama dengan Donghae oppa, namja itu segalanya bagiku. maukah kau mengkasihaniku? aku tahu, mungkin ini adalah cara yang hina, berlutut dihadapanmu, mencium kakimu, serta memohon milik orang lain. tapi tolong … kau yeoja yang baik, itu terlihat dimatamu. aku yakin, kali ini takkan kusia-siakan Donghae oppa lagi. janji …

“…” hening.

“Appa yakin kau pasti akan  memutuskan yang terbaik untukmu, Donghae, dan yeoja itu. Anak appa sudah besar rupanya, appa bangga padamu …”

_

@School

“Yoong~ahh, makan yuk ….” ajak Heechul sahabat Yoona.

Heechul dan Yoona pernah dikira berpacaran karena kedekatan mereka yang tidak wajar. Kadang mereka sering berpelukan serta cipikacipiki didepan umum tanpa risih dilihat banyak orang. Pernah saat lomba balap sepeda yang dimenangkan oleh Heechul, Yoona Heechul tampak bahagia, bahkan Heechul sampai mencium pipi Yoona tanpa malu dan Yoona juga demikian.

“Tidak ah, aku sedang tidak berselera.” jawab Yoona enteng.

“Ada apa denganmu rusa? Biasanya tidak selesu ini ….” desah Heechul.

“Apa karena “Tuan Ikan” mu yang amis itu?” tanya Heechul pada Yoona.

Mendengar kata Donghae, mata Yoona mulai berkaca-kaca. Heechul yang menyadari itu dapat menangkap “semua ini karena Donghae”. Heechul menggebrak meja hingga membuat Yoona kaget.

“Akan kuberi pelajaran dia!!” Heechul hendak meninggalkan Yoona.

“Jangan oppa!!” cegah Yoona.

“Wae Yoong? Dia sudah menyakitimu. Padahal dia sudah janji kepadamu akan selalu menjagamu. Pokoknya tiada maaf baginya.”

“Ini semua bukan salah Donghae, ini semua salah Jessica!!” teriak seorang yeoja. Suaranya lembut, sudah dipastikan dia orang yang lembut.

“Apa maksudnya Sunny~ssi?” tanya Heechul.

Sunny memandang Yoona. Yoona tampak menggelengkan kepala, jangan bilang, unnie … Yoona mengirimkan isyarat tersebut kepada Sunny. Sunny tampak mengangguk.

“Tidak, aku hanya bergumam saja. Maaf.” jawab Sunny agak getir.

“Ada apa dengan semua orang? Yoona dan Sunny bersikap aneh. Hah ….” teriak Heechul frustasi sambil meninggalkan kelas.

Sunny mendekati Yoona dan duduk disebelah Yoona. Ia mengusap punggung Yoona.

“Sabar, kebaikan itu datangnya terakhir.” tangis Yoona pecah dipelukan Sunny.

_

                                    “Bersabarlah, belum saatnya kau menang.

Suatu saat Tuhan akan membayar cintamu yang diinginkan oleh orang lain.

                                                                       ~Sunny.”

_

@Tomorrow at School

“Tahu tidak, aku sedang PDKT dengan anak kelas satu.” ucap Yuri pada ketiga temannya.

“Yang benar?” tanya Hyoyeon ikut masuk dalam pembicaraan.

“Aku serius.” jawab Yuri dengan senyum berseri mengembang diwajahnya.

“Memangnya siapa unnie?” tanya Seohyun menututp bukunya.

“Choi Minho.” jawab Yuri enteng. Hyoyeon, Sunny dan Seohyun tampak menganga.

“Yang benar, Choi Minho namja pindahan itu?” tanya Sunny histeris. Yuri mengangguk bangga.

“Yang jadi cowok terpopuler dikelas satu itu kan?” tanya Sunny lebih histeris lagi. Sekali lagi Yuri mengangguk bangga.

“Wah, chukkae ya Yul. Semoga berbahagia.” ucap Sunny sambil melemparkan senyuman manis ke Yuri.

Tiba-tiba Hyoyeon melirik kearah jendela. Terlihat Sungmin berjalan disana.

“Bukankah itu Sungmin oppa? Wah, kesempatan untukmu Sunny~ssi.” tukas Hyoyeon.

Namun, jawaban mengejutkan datang dari mulut Sunny.

“Biarkan saja! Toh, dia bukan namjachinguku.” jawab Sunny sinis. Ia segera beranjak dari meja yang ia duduki lalu meninggalkan kelas.

Mata Sunny dan Sungmin saling bertemu. Namun Sunny hanya menanggapinya dengan cuek tak bahagia seperti biasanya, jika mata mereka bertemu biasanya Sunny selalu ceria.

“Ada apa dengan unnie?” tanya Seohyun.

“Mungkin ada sedikit masalah.” jawab Yoona sambil beranjak dari meja yang ia dan Sunny duduki tadi.

“Ada apa dengan mereka?” tanya Hyoyeon saat Yoona sudah benar-benar lenyap dari ruang kelas dua.

“Tak tahu.” jawab Yuri dan Seohyun kompak.

Yuri berjalan kearah ruang kelas satu. Hatinya sangat cerah sekarang ini. Entah karena sahabat-sahabatnya yang selalu ada saat ia inginkan, atau entah karena … “CHOI MINHO”.

“Argh ….” Yuri menggeram ganas. Minho, Minho, Minho … Mengapa selalu namanya yang terukir dihatinya. Tak bisakah ukiran itu dihapus agar Yuri berhenti memikirkan Minho. Ia mengurungkan niatnya untuk menemui Minho. Ia berjalan kembali.

“BRUKK ….” Yuri menabrak tubuh seorang namja putih nan tampan.

“Ouch …” keluh Yuri. Ia terjatuh karena menabrak namja tersebut.

“Noona tak apa? Ah, mianhae. Karena keteledoranku noona jadi jatuh.” Yuri melotot. Bukankah itu suara Minho? Oh, tidak … apa ini? Kok bunyinya, … deg .. deg …? Eh. Minho~ssi, panjang umur kau rupanya? batin Yuri.

Minho merangkak mendekati Yuri lalu berdiri.

“Mari kubantu, …” Minho mengulurkan tangannya. Yuri segera menangkap tangan Minho.

Deg …

Jantung Yuri berdetak begitu cepat daripada sebelumnya.

“Noona tak apa?” tanya Minho membersihkan lutut Yuri yang kotor akibat terjatuh.

Deg … deg ….

Jantung Yuri makin lama makin kencang berdetak.

“Emm …. mm … a … aku … aku tak apa Minho~ssi.” jawab Yuri langsung berlari meninggalkan Minho yang kebingungan melihat tingkah laku gadis yang lebih tua darinya dua tahun itu.

“Noona sangatlah cantik. Andai saja noona tak punya namjachingu …” desah Minho lesu lalu masuk kekelasnya.

_

                     “Cintaku tumbuh tak terduga. Ia sangatlah istimewa.

                   Semoga dia juga mencintaiku seperti aku mencintainya.

                                                                   ~MinYul.”

_

@Class Two

“Anak-anak, silahkan kalian kemasi barang-barang kalian. Yang menjadi petugas piket, silahkan piket.” ucap Kang-In songsaenim didepan kelas.

“Horeee ….” seru banyak murid.

Yoona tampak lesu. Yuri yang jadi teman sebangkunya mulai buka mulut.

“Ada apa? Kok tidak kemas-kemas?” tanya Yuri sambil menaikkan kursi keatas meja.

“Kau lupa? Hari ini kita piket.” jawab Yoona lesu. Yuri hanya menganggukkan kepalanya lalu menaikkan kursi Yoona.

Mata Yoona tiba-tiba melirik kearah pojok ruangan tampak seorang namja yang risih dengan yeoja disampingnya yang terus mengoceh.

“Oppa, nanti sore kita ketaman kota ya …” oceh gadis itu.

Kalau itu yang terbaik untukku, untukmu, juga untuknya, akan kulakukan.

_

@Five Minutes Finished Picket

“Huh … akhirnya selesai juga.” ucap Yoona pada Yuri, Sooyoung, Tiffany, Siwon, Seohyun, Kyuhyun dan Eunhyuk.

“Yasudah, kami duluan ya …” pamit Seohyun, Kyuhyun dan Eunhyuk.

“Tak masalah.” jawab Tiffany enteng.

“Bukankah itu Amber?” tanya Yuri penasaran.

“Lalu?” tanya Siwon.

“Diakan temannya Minho …” teriak Yuri.

“Teman siapa?” tanya Sooyoung, Siwon dan Tiffany.

“Tak apa.” hampir saja Sooyoung, Siwon dan Tiffany tahu rahasia Yuri. Yuri segera meletakkan sapu yang ia pegang ketempat asalnya semula lalu berlari serta berteriak memanggil nama Amber.

“Emm … Yoona~ssi, kami duluan ya …” ujar Siwon seraya merangkul Sooyoung dan Tiffany. Yap, kedua yeoja itu adalah pacar Siwon. Wah, … wah ….

Kini tinggal Yoona sendiri didalam kelas. Ia segera membereskan sapu-sapu yang ditinggalkan begitu saja oleh teman piketnya.

“Melelahkan sekali …” keluh Yoona hendak mengunci pintu kelas. Tiba-tiba, tangan hangat menyentuh pinggangnya dari belakang. Yoona segera membalikkan tubuhnya.

“Donghae oppa!!” pekik Yoona.

“Ap … apa yang kau lakukan disini?” tanya Yoona penuh heran.

Bukanya menjawab, Donghae malah mendekatkan wajahnya dengan Yoona. Yoona berusaha sekuat mungkin untuk menjauh. Tapi apa daya, tenaga Donghae lebih kuat dari Yoona. Yoona kalah, Donghae berhasil mendekatkan wajahnya mencapai setengah centi.

Hembusan nafas Donghae dapat Yoona rasakan, begitu juga Donghae. Perlahan Donghae mengecup mesra bibir mungil Yoona. Yoona tampak shock. Ia tak dapat berbuat apa-apa. Semakin lama, ciuman Donghae semakin menjadi. Ciumannya semakin ganas. Yoona berusaha mungkin memberontak.

“Wae? bukankah dulu kita pernah melakukan ini bukan?” tanya Donghae sambil tersenyum nakal.

“Tapi, itu dulu oppa. Dulu sewaktu kita masih bersama.” teriak Yoona dengan mata mulai berkaca-kaca.

“Kalau begitu kembalilah padaku. Aku lebih ingin kita bersama daripada seperti ini. Berpisah dengan alasan yang tak jelas dan tak ku mengerti.” pinta Donghae. Yoona mengalihkan pandangannya dari mata Donghae. Ia tak tega melihat mata Donghae yang menurutnya indah itu.

“Yoong, lihat aku …” pinta Donghae sambil memangut dagu Yoona agar Yoona meliahatnya. Yoona tampak melirik kearah bawah. “Liahtlah aku …” pinta Donghae pada Yoona.

“Tak bisa oppa, aku tak bisa. Biarkan aku lepas dari pelukanmu dengan tenang oppa. Please ….” pinta Yoona. Donghae tak tega melihat Yoona, ia melepaskan pelukannya dan membiarkan Yoona lari. Ia bersandar pada pintu ruang kelas yang sudah dikunci. Ia menangis, mengingat bagaimana dulu sewaktu Yoona bersamanya. Ia mengepalkan tangannya lalu melayangkan tinjunya pada pintu ruang kelas tersebut.

Donghae segera mengejar Yoona.

“Pak, apakah anda melihat yeoja kelas dua?” tanya Donghae pada satpam yang berjaga.

“Kelihatannya dia sudah pulang. Tadi kulihat ia berlari sambil menangis.” jawab satpam itu.

“Oh, gamshahabnida …” satpam itu mengangguk.

Selang beberapa Donghae lenyap dari sekolah, satpam itu berbisik.

“Sudah aman. Dia sudah pulang.”

“Terima kasih ajjushi … gomawoyo ….”

Satpam yang rupanya bernama Gwang Dong Jeuk mengangguk menunjukkan senyum ramahnya.

_

                                                    “Love is complicated.

                                                     ~Gwang Dong Jeuk.”

_

@Tomorrow at School

“Yoona~ya, kau yakin sudah memutuskan hubunganmu dengan Donghae oppa?” tanya seorang yeoja disebelah Yoona.

“Mwo?” tanya Yoona. “Apa kau bercanda? Aku sudah bilang, mulai saat itu hubunganku dengannya hanya sebatas teman.” jawab Yoona agak kesal rupanya.

“Yesterday aku janjian dengan Donghae oppa ditaman kota. But, he’s not coming …”

“Molla.” jawab Yoona enteng. “Itu masalahmu dengannya, apa hubungannya denganku kalau begitu …”

Jessica terdiam memandang kepergian Yoona.

Yoona~ya, aku yakin kau masih menyayangi Donghae oppa. Tapi, aku lebih menyayanginya dibanding kau. Maafkan aku, aku mohon …

“TINGGALKAN DONGHAE OPPA!!!”

~~~ Yoona~ya ~~~

“Yoona~ya …” panggil namja yang tidak terdengar asing ditelinganya.

“Mwo?” balas Yoona dengan nada malas-malasan.

“Apa benar Sunny marah padaku?”

“Sepertinya.”

“Mungkin ia salah paham. Yang kusuka bukan Nari, dia pacarnya Shindong. Tolong bilang padanya kalau ia cuma salah sangka.”

“Bilang saja sendiri!!” sergah Yoona.

“Tolonglah, kumohon …” pinta Sungmin dengan puppy eyesnya.

“Oppa, kau mencintai Sunny unnie tapi untuk bilang semua itu salah paham saa tak berani. Kalau kau memang mencintainya, cepat kejar dia, nyatakan cinta padanya sebelum Siwon menjadikannya koleksi yang ketiga.”

“Apa Takkan kubiarkan Siwon menjadikannya yeoja ketiga!! Dia hanya milikku!!” bentak Sungmin sambil menghentakkan kakinya lalu berlalu pergi.

~~~ Yoona~ya ~~~

“Yoona~ya …” teriak seorang namja.

“Mwo?” tanya Yoona enteng.

“Sunny itu orangnya seperti apa?” tanya namja yang rupanya Siwon.

“Kau mau menjadikanya sebagai koleksi yeojamu?” tanya Yoona.

“Wae? Dia kan cantik, itu tidak perlu untuk disia-siakan …”

“Terserah kau.” jawab Yoona sambil berlalu. Siwon hanya garuk-garuk kepala melihat sikap Yoona yang berubah menjadi dingin itu.

~~~ Yoona~ya ~~~

“Yoona~ya ….”

“Apa lagi??” bentak Yoona.

“Kau sedang tidak mood ya ..”

“Oh, Dong Jeuk ajjushi … maaf, karena aku membentakmu.”

“Ada apa?” tanya Dong Jeuk ajjushi.

“Hari ini sudah empat orang memanggilku Yoona~ya termasuk ajjushi. Aku ingin ada seseorang memanggilku agasshi.” seru Yoona.

“Seperti saat kau dan Donghae bertemu, ia bilang, agasshi, kalau kau jalan pakailah mata!! nan paboya!!. Hahaha …. lalu kau menjawab, mianhae, lagian tidak usah marah-marah dan mengataiku pabo!!!. Wajah kalian sangat lucu waktu itu.” tawa Dong Jeuk.

“Eum …. ajjushi, ku pamit dulu. Kerjaanku masih banyak, maklum ketua kelas …” pamit Yoona seraya membusungkan dadanya tanda bagga akan dirinya sendiri.

~~~ Yoona~ya Agasshi ~~~

Yoona berlari sekencang-kencangnya hingga ia tak melihat jalan. Ia dipanggil oleh Hyun Joong songsaenim yang baru-baru saja digosipkan menyukai Tiffany yang tentu saja membuat Siwon cemburu buta.

“BRUUUK ….” Yoona menabrak seorang namja bertubuh tegap kali ini.

“Ouch ….”

“Ouch …”

“Hey, agasshi, kalau jlan pakailah mata!! Nan paboya!!”

Yoona memendelikkan matanya, kalimat itu …

“Mianhae, lagian tidak usah marah-marah dan mengataiku pabo!!” ucap Yoona tanpa sadarnya.

“Yoo … Yoong …” ucap Donghae sambil membuka poni yang menutupi wajah Yoona.

“Maaf oppa, aku masih banyak urusan.”

_

                                                     “Do you know, i miss you.

                                   If you are my girl, i will never let you go.

                                                            Never and ever …..

                                                                  ~Donghae.”

__________________________________________________________

TBC

Gimana readers … hwahwahwa … maaf author nge post nya kepotong-potong. Maklum, kan kelas 6, harus belajar dengan giat (cieeelah bahasanya ….)

Dengan kaitkata , , , ,